Minggu, 28 Oktober 2012

sambungan ancaman dari dalam negeri

4. Gerakan Republik Maluku Selatan ( RMS )
Gerakan Republik Maluku Selatan dipelopori oleh Mr. Dr. Christian Robert
Steven Soumokil ( mantan Jaksa Agung Negara Indonesia Timur ) dibantu oleh
Manusama. Soumokil tidak setuju atas terbentuknya Negara Kesatuan Republik
Indonesia. Bahkan, ia sendiri tidak menyetujui penggabungan daerah – daerah negara
Indonesia Timur menjadi kekuasaan Republik Indonesia. Ia berusaha melepaskan
wilayah Maluku Tengah dari NIT ( Negara Indonesia Timur ) yang menjadi bagian dari
RIS. Manusama menghasut para Rajapati ( Kepala Desa ) untuk setuju mendirikan
RMS, melalui rapat umum di Kota Ambon tanggal 18 April 1950.
Ketika jalan damai tidak menghasilkan apa – apa, Pemerintah RIS
memtuskan untuk melaksanakan ekspedisi militer. Pimpinan ekspedisi adalah Kolonel
A.E. Kawilarang ( Panglima Tentara dan Teritorium Indonesia Timur ). Melalui
ekspedisi militer itu secara perlahan wilayah – wilayah gerakan RMS berhasil dikuasai
kembali oleh pasukan APRIS. Beberapa anggotanya melarikan diri ke negeri Belanda.
Gerakan RMS berhasil diatasi sehingga keamanan di wilayah Maluku Tengah pulih
kembali.
5. Gerakan Pemerintah Revolusioner republik Indonesia / Perjuangan Rakyat
Semesta ( PRRI / Permesta )

Gerakan PRRI / Permesta muncul di tengah keadaan politik yang sedang
tidak stabil dalam pemerintahan. Hubungan yang tidak mesra antara pemeritah pusat
dengan beberapa daerah menjadi salah satu pemicu timbulnya gerakan ini. Keadaan itu
disebabkan oleh ketidakpuasan beberapa daerah di Sumatera dan Sulawesi terhadap
alokasi biaya pembangunan dari Pemerintah Pusat.
Untuk memulihkan kembali keadaan negara, Pemerintah dengan KSAD
memutuskan untuk melaksanakan operasi militer gabungan yang diberi nama Operasi
17 Agustus.
Untuk menghadapi kekuatan Permesta, Pemerintah melancarkan Operasi
Sapta Marga pada bulan April 1958. Ternyata gerakan Permesta mendapat bantuan dari
pihak asing. Terbukti dengan tertembak jatuhnya pesawat asing yang dikemudikan oleh
A.L. Pope ( Warga Negara Amerika Serikat ), pada tanggal 18 Mei 1958 di Kota
Ambon. Gerakan Permesta baru dapat dilumpuhkan sekitar bulan Agustus 1958, tetapi
sisa – sisanya baru dapat ditumpas secara keseluruhan tahun 1961.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar