Minggu, 28 Oktober 2012

sambungan ancaman dalam negeri

c. Penumpasan Gerakan 30 September 1965 / PKI
Langkah pertama yang dilakukan untuk menumpas gerakan 30 September
1965 / PKI adalah menetralisasi pasukan yang berada di sekitar Medan Merdeka yang
dimanfaatkan oleh kaum Gerakan 30 September 1965 / PKI.
Operasi militer tentang penumpasan Gerakan 30 September 1965 / PKI
mulai dilakukan sore hari, tanggal 1 Oktober 1965 pukul 19.15 WIB. Sementara itu,
pasukan RPKAD berhasil menduduki kembali gedung RRI Pusat, gedung
telekomunikasi dan mengamankan seluruh wilayah Medan Merdeka tanpa terjadi
bentrokan bersenjata. Dengan demikian, dalam waktu yang sangat singkat, yaitu pada
tanggal 1 Oktober 1965 itu juga kota Jakarta telah berhasil dikuasai kembali oleh ABRI
dan kekuatan Gerakan 30 September 1965 / PKI yang memberontak telah berhasil
dilumpuhkan.
Pada tanggal 3 Oktober 1965 berhasil ditemukan jenazah para perwira tinggi
Angkatan Darat yang dikuburkan dalam sumur tua. Pengangkatan jenazah dilaksanakan
pada tanggal 4 Oktober 1965 oleh anggota RPKAD dan KKOAL ( marinir ). Seluruh
jenazah dibawa ke Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat ( sekarang RSPAD Gatot
Subroto ) untuk dibersihkan dan kemudian disemayamkan di Markas Besar Angkatan
Darat. Keesokan harinya bertepatan dengan HUT ABRI tanggal 5 Oktober 1965,
jenazah mereka dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata. Mereka dianugerahi
gelar Pahlawan Revolusi, serta diberi kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi, anumerta.
d. Pemulihan Keamanan dan Ketertiban
Pada tanggal 2 Oktober 1965 Presiden Soekarno memanggil semua
Panglima seluruh angkatan ke Istana Bogor. Dalam pertemuan itu diputuskan bahwa
Pimpinan Angkatan Darat langsung berada di tangan Presiden.
" Presiden / Panglima Tertinggi ABRI / Pemimpin Besar Revolusi, Bung
Karno menandaskan bahwa ia mengutuk pembunuhan buas yang
dilakukan oleh petualang kontrarevolusi yang menamakan dirinya
dengan Gerakan 30 September 1965 / PKI. Presiden juga tidak
membenarkan pembentukan apa yang dinamakan Dewan Revolusi.
Hanya saja bias mendemisionerkan kabinet, bukan orang lain. "
Pernyataan itu ternyata tidak membuat surut rakyat Indonesia untuk
menuntut pembubaran PKI beserta organisasi massanya. Komando daerah Militer
(Kodam) juga turut membekukan PKI beserta organisasi massanya ( Ormasnya ).
e. Penumpasan gerakan 30 September 1965 / PKI di jawa Tengah dan
Yogyakarta

Ketika meletus G30S/PKI, daerah yang paling gawat keadaannya adalah di
jakarta dan Jawa Tengah. Di kedua daerah itu pihak Gerakan 30 September 1965 / PKI
mempergunakan kekuatan senjata, sedangkan di daerah lainnya secara umum kaum
G30S/PKI itu tidak bereaksi menggunakan kekuatan senjata.
Kota demi kota yang pernah dikuasai oleh pihak G30S/PKI itu berhasil
direbut kembali, sehingga pada tanggal 5 Oktober 1965 garis Komando Kodam VII /
Diponegoro telah dipulihkan kembali. Untuk memantapkan konsolidasi Kodam VII /
Diponegoro, pada tanggal 5 Oktober 1965 Pangdam mengadakan taklimat secara
simultan dengan komandan – komandan pleton di Kota Salatiga, Solo dan Yogyakarta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar